Ringkasan Materi Kerajaan Mataram
Islam/Mataram Kuno
a. Letak Geografis
Kerajaan Mataram terletak di Jawa Tengah dengan daerah intinya disebut
Bhumi Mataram. Daerah tersebut dikelilingi oleh pegunungan dan gunung-gunung,
seperti Pegunungan Serayu, Gunung Prau, Gunung Sindoro, Gunung Sumbing, Gunung
Ungaran, Gunung Merbabu, Gunung Merapi, Pegunungan Kendang, Gunung Lawu, Gunung
Sewu, Gunung Kidul. Daerah itu juga dialiri banyak sungai, diantaranya Sungai
Bogowonto, Sungai Progo, Sungai Elo, dan yang terbesar dalah Sungai Bengawan
Solo.
b. Kehidupan politik
Raja pertama yang memerintah adalah Sutawijaya
yang bergelar Panembahan Senopati Ing
Alaga Sayidin Panatagama. Setelah Sutawijaya wafat, digantikan oleh
putranya yaitu Mas Johang yang
bergelar Sultan Anyakrawati.
c. Kehidupan ekonomi
Kerajaan Mataram adalah kelanjutan dari Kerajaan Demak dan Pajang. Kerajaan
ini menggantungkan kehidupan ekonominya dari sektor agraris. Hal ini karena
letaknya yang berada di pedalaman. Akan tetapi, Mataram juga memiliki daerah
kekuasan di daerah pesisir utara Jawa yang mayoritas sebagai pelaut. Daerah
pesisir inilah yang berperan penting bagi arus perdagangan Kerajaan Mataram.
d. Kehidupan sosial
Kehidupan sosial Kerajaan Syailendra, ditafsirkan sudah teratur. Hal ini
dilihat melalui cara pembuatan candi yang menggunakan tenaga rakyat secara
bergotong-royong. Di samping itu, pembuatan candi ini menunjukkan betapa rakyat
taat dan mengkultuskan rajanya.
e. Kehidupan budaya
Kerajaan Syailendra banyak meninggalkan bangunan-bangunan candi yang sangat
megah dan besar nilainya, baik dari segi kebudayaan, kehidupan masyarakat dan
perkembangan kerajaan. Candi-candi yang terkenal seperti telah disebutkan di
atas adalah Candi Mendut, Pawon, Borobudur, Kalasan, Sari, dan Sewu.
f. Faktor kemajuan
Kerajaan Mataram mencapai puncak kejayaan pada masa Sultan Agung. Beliau banyak berjasa dalam bidang kebudayaan dan
agama. Beliau mengarang Serat Sastra
Gending yang berisi filsafat Jawa, menciptakan penanggalan tahun Jawa, dan
memadukan unsur Jawa dan Islam, seperti penggunaan gamelan dalam perayaan
Sekaten untuk memperingati Maulud Nabi.
g. Faktor kemunduran