RENAISSANCE
1. Pengertian Renaissance
Istilah Renaissance berasal dari bahasa Latin
“renaitre” yang berarti “hidup kembali” atau “lahir kembali”. Pengertian
renaissance adalah menyangkut kelahiran atau hidupnya kembali kebudayaan klasik
Yunani dan Romawi dalam kehidupan masyarakat Barat.
Dalam pengertian yang lebih spesifik, Renaissance
diartikan sebagai suatu periode sejarah di mana perkembangan kebudayaan Barat
memasuki periode baru dalam semua aspek kehidupan manusia, seperti ilmu-ilmu
pengetahuan, teknologi, seni dalam semua cabang, perkembangan sistem
kepercayaan, perkembangan sistem politik, institusional, bentuk-bentuk sistem
kepercayaan yang baru dan lain-lain. Secara historis
Renaissance adalah suatu gerakan yang meliputi suatu zaman di mana orang merasa
dirinya telah dilahirkan kembali dalam keadaban. Di dalam kelahiran kembali itu
orang kembali pada sumber-sumber murni bagi pengetahuan dan keindahan. Dengan
demikian orang memiliki norma-norma yang senantiasa berlaku bagi hikmat dan
kesenian manusia.
Pemakaian kata Renaissance pertama kali oleh Jules
Michelet, seorang sejarawan Perancis yang lahir di abad ke-18 dan mulai
terkenal di dunia Barat pada abad ke-19 karena karyanya yang berjudul “History
of France” yang menekankan bahwa masa romatik Abad Pertengahan bukanlah sama
sekali tidak berguna bagi perkembangan kebudayaan Barat. Jules Michelet
membedakan antara masyarakat Renaissance dengan masyarakat Abad Pertengahan
adalah pada penafsiran pelaksanaan agama dalam kehidupan masyarakat.
Di dalam buku “History of France” itulah terdapat kata
Renaissance yang digunakan untuk menyebutkan jaman setelah Abad Pertengahan.
Menurut Jules Michelet, Abad Pertengahan ditandai oleh faktor dogmatis,
sedangkan manusia Renaissance ditandai oleh faktor humanis. Setelah Jules
Michelet menggunakan kata Renaissance dalam tulisannya, selanjutnya
dipopulerkan oleh penulis-penulis Eropa lainnya, seperti Jacob Burckhardt,
dengan buku berjudul “The Civilization of the Renaissance in Italy”.
Jacob Burckhardt mengemukakan definisi Renaissance
sebagai gerakan yang menemukan dunia dan manusia yang sebenarnya. Burckhardt
memandang Renaissancelah yang menyelami manusia dan dunia, artinya Renaissance
dipandang sebagai masa individualistis, masa kemajuan dari berbagai ikatan dan
kewajiban lama. Subjek manusia pribadi menuntut haknya. Manusia tidak lagi
berpaling dari dunia tetapi sebaliknya menghadapi dunia. Agama Kristen tidak
menjadi dasar hidup lagi. Gereja bukan satu-satunya tempat keselamatan. Renaissance
mempunyai arti penting dalam sejarah kebudayaan Barat. Renaissance adalah masa
kekuasaan, kesadaran, keberanian, kepandaian yang luar biasa, kebebasan dan
seringkali semua itu tidak ada batasnya.
Manusia Renaissance ditandai dengan pemilikan ilmu
pengetahuan lebih dari satu, maksudnya menguasai banyak ilmu pengetahuan. Agama
menjadi hal yang hanya mengenai individu, perhatian orang lebih banyak
ditujukan untuk dunia. Di jaman Renaissance, manusia hidup bebas dalam
menentukan corak hidupnya dan tidak lagi terikat oleh doktrin gereja. Pengaruh
Renaissance makin lama makin meresap di berbagai bidang hidup, sehingga
bertambah banyak orang, teristimewa dari golongan cendekiawan, mulai melepaskan
diri dari kuasa Firman Tuhan. Ilmu pengetahuan dan kebudayaan umum mulai
memisahkan diri dari ajaran dan dogma agama Kristen. Terutama ilmu alam yang
berdasarkan ilmu pasti, mulai bertentangan dengan pandangan Gereja yang sampai
masa itu diajarkan dan dipercaya sebagai kebenaran ilahi.
2. Faktor Munculnya Renaissance
Middle Age merupakan zaman dimana Eropa sedang mengalami masa
suram. Berbagai kreativitas sangat diatur oleh gereja. Dominasai gereja sangat
kuat dalam berbagai aspek kehidupan. Agama Kristen sangat mempengaruhi berbagai
kebijakan yang dibuat oleh pemerintah. Seolah raja tidak mempunyai kekuasaan,
justru malah gereja lah yang mengatur pemerintahan. Berbagai hal diberlakukan
demi kepentingan gereja, tetapi hal-hal yang merugikan gereka akan mendapat
balasan yang sangat kejam. Contohnya, pembunuhan Copernicus mengenai teori tata
surya yang menyebutkan bahwa matahari pusat dari tata surya, tetapi hal ini
bertolak belakang dari gereja sehingga Copernicus dibunuhnya.
Pemikiran manusia pada Abad Pertengahan ini mendapat doktrinasi dari
gereja. Hidup seseorang selalu dikaitkan dengan tujuan akhir (ekstologi).
Kehidupan manusia pada hakekatnya sudah ditentukan oleh Tuhan. Maka tujuan
hidup manusia adalah mencari keselamatan. Pemikiran tentang ilmu pengetahuan
banyak diarahkan kepada theology. Pemikiran filsafat berkembang sehingga lahir filsafat
scholastik yaitu suatu pemikiran filsafat yang dilandasi pada agama dan
untuk alat pembenaran agama. Oleh karena itu disebut Dark Age atau Zaman
Kegelapan. Dengan adanya berbagai pembatasan yang
dilakukan pihak pemerintah atas saran dari gereja maka timbulah sebuah gerakan
kultural, pada awalnya merupakan pembaharuan di bidang kejiwaan,
kemasyarakatan, dan kegerejaan di Italia pada pertengahan abad XIV. Sebelum
gereja mempunyai peran penting dalam pemerintahan, golongan ksatria hidup dalam
kemewahan, kemegahan, keperkasaan dan kemasyuran. Namun, ketika dominasi gereja
mulai berpengaruh maka hal seperti itu tidak mereka peroleh sehingga timbullah
semangat renaissance.
Menurut Ernst
Gombrich munculnya renaissance sebagai suatu gerak kembali di dalam seni,
artinya bahwa renaissance tidak dipengaruhi oleh ide-ide baru. Misalnya,
gerakan Pra-Raphaelite atau Fauvist merupakan gerakan kesederhanaan primitif
setelah kekayaan gaya Gotik Internasional yang penuh hiasan.
Menurut Prancis Michel De Certeau renaissance muncul karena bubarnya
jaringan-jaringan sosial lama dan pertumbuhan elite baru yang terspesialisasi
sehingga gereja berusaha untuk kembali mendesak kendali dan manyatukan kembali
masyarakat lewat pemakaian berbagai teknik visual-dengan cara-cara mengadakan
pameran untuk mengilhami kepercayaan, khotbah-khotbah bertarget dengan
menggunakan citra-citra dan teladan-teladan dan sebagainya yang diambil dari
pemikiran budaya klasik sehingga dapat mempersatukan kembali gereja yang
terpecah-belah akibat skisma (perang agama).
Renaissance muncul dari timbulnya kota-kota dagang yang makmur akibat
perdagangan mengubah perasaan pesimistis (zaman Abad Pertengahan)
menjadi optimistis. Hal ini juga menyebabkan dihapuskannya system
stratifikasi sosial masyarakat agraris yang feodalistik. Maka kebebasan untuk
melepaskan diri dari ikatan feodal menjadi masyarakat yang bebas. Termasuk
kebebasan untuk melepaskan diri dari ikatan agama sehingga menemukan dirinya
sendiri dan menjadi focus kemajuan. Antroposentrisme menjadi pandangan
hidup dengan humanisme menjadi pegangan sehari-hari. Selain
itu adanya dukungan dari keluarga saudagar kaya semakin menggelorakan semangat Renaissance
sehingga menyebar ke seluruh Italia dan Eropa.
3. Ciri Ciri / Karakteristik
Renaissance
Renaissance merupakan titik awal dari sebuah peradaban modern di Eropa.
Essensi dari semangat Renaissance salah satunya adalah pandangan manusia bukan
hanya memikirkan nasib di akhirat seperti semangat Abad Tengah, tetapi mereka
harus memikirkan hidupnya di dunia ini. Renaissance menjadikan manusia lahir ke
dunia untuk mengolah, menyempurnakan dan menikmati dunia ini baru setelah itu
menengadah ke surga. Nasib manusia di tangan manusia, penderitaan, kesengsaraan
dan kenistaan di dunia bukanlah takdir Allah melainkan suatu keadaan yang dapat
diperbaiki dan diatasi oleh kekuatan manusia dengan akal budi, otonomi dan
bakat-baktnya. Manusia bukan budak melainkan majikan atas dirinya. Inilah
semangat humanis, semangat manusia baru yang oleh Cicero dikatakan dapat
dipelajari melalui bidang sastra, filsafat, retorika, sejarah dan hukum.
Dengan semakin kuatnya Renaissance sekularisasi berjalan makin kuat. Hal
ini menyebabkan agama semakin diremehkan bahkan kadang digunakan untuk
kepentingan sekulerisasi itu sendiri. Semboyan mereka “religion was not
highest expression of human values”. Bahkan salah seorang yang dilukiskan
sebagai manusia ideal renaissance Leon Batista Alberti (1404-1472), secara
tegas berani mengatakan “Man can do all things if they will”. Renaissance mengajarkan kepada manusia untuk memanfaatkan
kemampuan dan pengetahuannya bagi pelayanan kepada sesama. Manusia hendaknya
menjalani kehidupan secara aktif memikirkan kepentingan umum bukan hidup
bersenang-senang dalam belenggu moral dan ilmu pengetahuan di menara gading.
Manusia harus berperan aktif dalam kehidupan, bukan sifat pasif seraya pasrah
pada takdir. Namun, manusia menjadi pusat segala hal dalam kehidupan atau
Antoposentrisme.
Manusia renaissance harus berani memuji dirinya sendiri, mengutamakan
kemampuannya dalam berfikir dan bertindak secara bertanggung jawab,
menghasilkan karya seni dan mengarahkan nasibnya kepada sesama. Keinginan
manusia untuk menonjolkan diri baik dari keindahan jasmani maupun kemampuan
intelektual-intelektualnya. Keinginannya itu dituangkan dalam berbagai karya
seni sastra, seni lukis, seni pahat, seni music dan lain-lain. Ekspresi daya
kemampuan manusia terus berkembang sampai saat ini sehingga di zaman modern ini
pun tidak ada lagi segi kehidupan manusia yang tidak ditonjolkan.
4. Tokoh Renaissance
Dalam makalah ini tokoh-tokoh renaissance yang diangkat adalah beberapa
yang menurut penulis mempunyai peranan yang penting dalam renaissance.
Tokoh-tokoh tersebut antara lain.
a.
Dante Alighiere (1265-1321)
Dante lahir pada tanggal 21 Mei 1265 di Firenze, berasala dari keluarga
kaya raya. Dia pernah menjadi prajurit Firenze, ingin negaranya dapat merdeka
dari pengaruh tiga kerajaan yang lebih besar yaitu Kepausan, Spanyol dan
Perancis. Dante mulai menjadi pengkritik dan penentang atoritas moral Kepausan
yang dinilai tidak adil dan tidak bermoral. Puncaknya dia tuangkan dalam sebuah
buku yang berjudul De Monarchia (On Monarchy) yang berisi tentang
kedudukan dan keabsahan Sri Paus sebagai pemimpin spiritual tertinggi Gereja
Katolik, mengapa sekaligus menjadi raja dunia (Kerajaan Kepausan) yang
otoriter. Hasil karya Dante antaral lain adalah La Vita Nuova (The New Life)
berisi tentang gambaran pertumbuhan cinta manusia. Comedia yang ditulis
ketika dia berada dalam pengasingan panjang di Revenna. Buku ini berisi tentang
perjalanan jiwa manusia yang penuh kepedihan dalam perjalanan dari dunia ke
alam gaib. Tokoh utamanya adalah Virgilius (nama sastrawan dari zaman Romawi
kuno) yang setelah kematiannya harus melewati tiga fase yaitu inferno
(neraka), purgatoria (pembersih jiwa), dan paradiso (surga).
b. Lorenzo Valla
(1405-1457)
Lahir di Roma pada tahun 1405 dari keluarga ahli hukum. Salah satu
ungkapannya yang sangat terkenal adalah “Mengorbankan hidup demi kebenaran dan
keadilan adalah jalan menuju kebajikan tertinggi, kehormatan tertinggi dan
pahal tertinggi”. Hasil karyanya antara lain adalah De volupte
(kesenangan) yang terbit pada tahun 1440, yang berisi kekagumannya pada etika
Stoisisme yang mengajarkan pentingnya manusia itu mati raga (askese) dalam
rangka mendapatkan keselamatan jiwa. Buku yang berjudul De Libero erbitrio
(keinginan bebas) yang mengatakan individualitas manusia berakar pada kebesaran
dan keunikan manusia, khususnya kebebasan sehingga kehendak awal Sang Pencipta
tidak membatasi perbuatan bebas manusia dan tidak meniadakan peran kreatif
manusia dalam sejarahnya. Judul buku De falso credita et ementita
Constantini donation declamation berisi tentang donasi hadiah kepada Sri
Paus oleh Kaisar Constantinus sebenarnya palsu sebab dari sudut bahasa donasi
itu jelas bukan gaya bahasa abad ke4 melainkan abd ke-8.
c. Niccolo Machiavelli (1469-1527)
Filosof politik Italia, Niccolo Machiavelli lahir tahun 1469 di Florence,
Italia. Ayahnya, seorang ahli hukum. Pada usia 29 tahun Machiavelli memperoleh
kedudukan tinggi di pemerintahan sipil Florence. Selama empat belas tahun
sesudah itu dia mengabdi kepada Republik Florentine dan terlibat dalam berbagai
missi diplomatik atas namanya, melakukan perjalanan ke Perancis, Jerman, dan di
dalam negeri Italia. Hasil karyanya yang paling masyhur adalah The Prince,
(Sang Pangeran) ditulis tahun 1513, dan The Discourses upon the First Ten Books
of Titus Livius (Pembicaraan terhadap sepuluh buku pertama Titus Livius). Diantara
karya-karya lainnya adalah The art of war (seni berperang), A History of
Florence (sejarah Florence) dan La Mandragola (suatu drama yang bagus,
kadang-kadang masih dipanggungkan orang). Tetapi, karya pokoknya yang terkenal
adalah The Prince (Sang Pangeran), mungkin yang paling brilian yang pernah
ditulisnya dan memang paling mudah dibaca dari semua tulisan filosofis.
Machiavelli kawin dan punya enam anak. Dia meninggal dunia tahun 1527 pada umur
lima puluh delapan.
d. Boccacio
(1313-1375)
Giovani Boccacio lahir di Certaldo, Italia tahun 1313 dari seorang
pedangang yang berasal dari Firenze. Hasil karyanya antara lain cerita epos
seperti Thebaid atau Aenid, prosa seperti Ameto, puisi
seperti Amoroso Visione dan Ninfale Fiesolan. Puncak karyanya Decamerome,
karya sastra lainnya De genealogis deorum gentilium (On The Genealogy of
God) yang tersusun dalam 15 jilid.
e. Francesco
Petrarca (1304-1374)
Lahir pada 20 Juli 130 di Tuscan. Ia belajar hukum di Montpellier dan
melanjutkan ke Universitas Bologna. Namun, ia lebih tertarik pada seni sastra
dan seni lukis. Dia seorang humanis yang mengagumi hal-hal yang serba
naturalis, polos dan apa adanya. Salah satu ungkapannya pada alam dituangkan
dalam karya lukis yang diberi nama Ikaros.
f. Desiderius
Erasmus (1466-1536)
Eramus lahir pada 27 Oktober 1466 di Gouda. Ibunya bernama Margaret.
Setelah lulus dari Sekolah Atas ia melanjutkan ke biara Agustin di Styn hingga
menjadi pastor kemudian melanjutkan ke Universitas Paris. Hasil karya Eramus
dikelompokan menjadi tiga yaitu:
ü Kelompok karya-karya satiris dengan tujuan ingin mengungkap segala
kelemahan penyakit korup, munafik yang melanda warga masyarakat, seperti Praise
of Folly (1509).
ü Kelompok karya bernada satiris berupa pesan moral yang diharapkan dapat memperbaiki
atau mempengaruhi mentalitas kaum Katolik, seperti buku yang berjudul Hand Book
of the Christian Knight (1501), The Complaint of peace (1517).
ü Kelompok dalam bentuk terjemahan kitab suci Perjanjian Baru berdasrakan
naskah asli Yunani, seperti Annotations on the New Testament (1505), The Prince
of the Christian Humanists.
5. Dari Dampak Yang Ditimbulkan Renaissance
Sumbangan
Renaissance Kepada Eropah :
a)
Kemunculan aliran pemikiran yang mementingkan
kebebasan akal seperti alirn baru Eropah hingga abad ke 18 seperti Humanisme,
rasionalisme, nasionalisme dan absolutisme berani mempersoalkan kepercayaan dan
cara pemikiran lama yang diamalkan selama ini secara langsung melemhkan
kekuasaan golongan feudal.
b)
Itali telah menjadi pusat ilmu yang terkenal di Eropah
pada abad ke 15. Hal ini terjadi apabila Kota constntinople dikuasai oleh Islam
telah jatuh ke tangan orang Barat pada tahun 1453. Keadaan ini telah
menyebabkan ramai para ilmuan Islam berhijrah ke pusat-pusat perdagangan di
Itali. Ini menyebabkan Itali menjadi pusat intelektual terkenal di Eropah pada
masa itu.
c)
Renaissance telah membentuk masyarakat perdagangan
yang berdaya maju.Keadaan ini telah melemahkan kedudukan dn kekuasaan golongan
feudal yang sentiasa berusaha menyekat perkembangan ilmu dan masyarakat di
Eropah.
d)
Melahirkan tokoh-tokoh pemikir seperti Leonardo de
Vinci yang terkenal sebagi pelukis, pemuzik dan ahli falsafah serta jurutera.
Michelangelo merupakan tokoh seni, arkitek, jurutera, penyair dan ahli anotomi.
e)
Melahirkan ahli-ahli sains terkenal seperti Copernicus
dan Galileo.
f)
Melahirkan ahli matematik seperti Tartaglia dan Cardan
yang berusaha menghuraikan persamaan ganda tiga. Tartaglia orang pertama yang
menggunakan konsep matematik dalam ketenteraan iaitu mengukur tembakan peluru
mariam. Cardan terlibat dalam penghasilan ilmu algebra.
g)
Selain itu, Renaissance telah melahirkan tokoh-tokoh
perubatan di Eropah.Antara tokoh perubatan terkenal iaitu William Harvey yang
telah memberi sumbangan dalam kajian peredaran darah.
h)
Renaissance telah melahirkan masyarakat yang lebih
progresif dan wujud semangat inquiri sehingga membawa kepada aktiviti
penjelajahan dan penerokaan.
Dampak
Renaissance adalah
- Tumbuhnya kebebasan, kemerdekaan, dan kemandirian
individu.
- Berkembangnya ilmu pengetahuan, teknologi, seni
dan budaya.
- Runtuhnya dominasi gereja.
- Menguatnya kedudukan kaum bourgeois sehingga
mereka tumbuh menjadi kelas penguasa.
- Mendorong pencarian daerah baru sehingga
berkobarlah era penjelajahan samudera.