Tuesday, March 17, 2020

Kerajaan Mataran Islam / Mataram Kuno (Letak Geografis, Kehidupan Politik Sosial Ekonomi Budaya, Faktor Kemajuan dan Faktor Kemunduran)


Ringkasan Materi Kerajaan Mataram Islam/Mataram Kuno

a.   Letak Geografis
Kerajaan Mataram terletak di Jawa Tengah dengan daerah intinya disebut Bhumi Mataram. Daerah tersebut dikelilingi oleh pegunungan dan gunung-gunung, seperti Pegunungan Serayu, Gunung Prau, Gunung Sindoro, Gunung Sumbing, Gunung Ungaran, Gunung Merbabu, Gunung Merapi, Pegunungan Kendang, Gunung Lawu, Gunung Sewu, Gunung Kidul. Daerah itu juga dialiri banyak sungai, diantaranya Sungai Bogowonto, Sungai Progo, Sungai Elo, dan yang terbesar dalah Sungai Bengawan Solo.
b.   Kehidupan politik
Raja pertama yang memerintah adalah Sutawijaya yang bergelar Panembahan Senopati Ing Alaga Sayidin Panatagama. Setelah Sutawijaya wafat, digantikan oleh putranya yaitu Mas Johang yang bergelar Sultan Anyakrawati.
c.   Kehidupan ekonomi
Kerajaan Mataram adalah kelanjutan dari Kerajaan Demak dan Pajang. Kerajaan ini menggantungkan kehidupan ekonominya dari sektor agraris. Hal ini karena letaknya yang berada di pedalaman. Akan tetapi, Mataram juga memiliki daerah kekuasan di daerah pesisir utara Jawa yang mayoritas sebagai pelaut. Daerah pesisir inilah yang berperan penting bagi arus perdagangan Kerajaan Mataram.
d.  Kehidupan sosial
Kehidupan sosial Kerajaan Syailendra, ditafsirkan sudah teratur. Hal ini dilihat melalui cara pembuatan candi yang menggunakan tenaga rakyat secara bergotong-royong. Di samping itu, pembuatan candi ini menunjukkan betapa rakyat taat dan mengkultuskan rajanya.
e.   Kehidupan budaya
Kerajaan Syailendra banyak meninggalkan bangunan-bangunan candi yang sangat megah dan besar nilainya, baik dari segi kebudayaan, kehidupan masyarakat dan perkembangan kerajaan. Candi-candi yang terkenal seperti telah disebutkan di atas adalah Candi Mendut, Pawon, Borobudur, Kalasan, Sari, dan Sewu.
f.    Faktor kemajuan
Kerajaan Mataram mencapai puncak kejayaan pada masa Sultan Agung. Beliau banyak berjasa dalam bidang kebudayaan dan agama. Beliau mengarang Serat Sastra Gending yang berisi filsafat Jawa, menciptakan penanggalan tahun Jawa, dan memadukan unsur Jawa dan Islam, seperti penggunaan gamelan dalam perayaan Sekaten untuk memperingati Maulud Nabi.
g.   Faktor kemunduran
Kemunduran Mataram Islam berawal saat kekalahan Sultan Agung merebut Batavia dan menguasai seluruh Jawa dari Belanda. Setelah kekalahan itu, kehidupan ekonomi rakyat tidak terurus karena sebagian rakyat dikerahkan untuk berperang.

Kerajaan Banten (Letak Geografis, Kehidupan Politik Sosial Ekonomi Budaya, Faktor Kemajuan dan Faktor Kemunduran)


Ringkasan Kerajaan Banten

a.   Letak geografis
Terletak di ujung barat Pulau Jawa, yaitu di daerah Banten, Jawa Barat.
b.   Kehidupan politik
Pendiri kerajaan ini adalah Hasanudin yang mencapai kejayaan pada masa pemerintahan Sultan Ageng Tirtayasa. Raja – raja yang memerintah kerajaan ini adalah : Panembahan Yusuf, Maulana Muhammad, Abu Mufakir, dan Sultan Ageng Tirtayasa.
c.   Kehidupan Ekonomi
Kehidupan ekonomi kerajaan Banten bertumpu pada bidang perdagangan karena memiliki bahan ekspor penting, yaitu lada sebagai daya tarik yang kuat bagi pedagang asing.
d.  Kehidupan sosial
Kerajaan Banten menerapkan sistem timbal balik, Kerajaan akan membina hubungan baik terhadap Negara manapun yang ingin membina hubungan baik dengan Kerajaan, tapi sebaliknya Kerajaan Banten menerapkan sistem perlawanan terhadap bangsa manapun yang ingin menganggu kedaulatan Kerajaan. Sayangnya ini hanya berlangsung pada masa Sultan Ageng Tirtayasa saja, karena pada masa kepemimpinan Sultan Haji Kerajaan Banten justru mengalami keruntuhan karena pada masa itu Kerajaan Banten berada dibawah naungan Belanda yang ingin menguasai pemerintah dan perekonomian Banten sepeunuhnya. Sejak kematian Sultan Ageng Tirtayasa pemerintahan Kerajaan Banten mengalami banyak kemunduran karena terjadi perebutan tahta dan perang saudara hingga akhirnya Banten dikuasai oleh Belanda.
e.   Kehidupan budaya
Hasil peninggalan kebudayaan yang bersifat materi dari Kerajaan Banten berupa bangunan-bangunan yang bentuk dan ukirannya mendapatkan pengaruh dari kebudayaan Islam. Contoh dari peninggalan tersebut bisa kita lihat pada adanya pembangunan masjid yang pada masa Kesultanan Banten, masjid dijadikan sebagai tempat untuk melaksanakan ibadah. Contoh dari masjid tersebut antara lain Masjid Kasunyata, Masjid Agung, Masjid Banten, Masjid Caringin, Masjid Palinan, serta Masjid-masjid lainnya. Selain masjid hasil peninggalan kebudayaan berupa materi berupa hasil karya sastra berupa nyanyian-nyanyian bernada islami, teknik membaca Al-quran, serta hikayat mengenai cerita-cerita bertema islam. Selain peninggalan satra juga terdapat bangunan peninggalan istana pada masa Kesultanan Banten, contoh dari bangunan tersebut adalah Gedung Timayah, Keraton Kalibon, dan Keraton Surosowan. Bangunan-bangunan tersebut adalah peninggalan materi yang bercorak islam karena dibangun pada masa kekusaan Kerajaan Banten yang bercorak islam.
f.    Faktor kemajuan
Beberapa faktor penyebab kemajuaan kerajaan ini adalah :
1.     Letaknya sangat strategis, yaitu di Selat Sunda,
2.    Pelabuhan kerajaan Banten memenuhi persyaratan yang baik,
3.    Jatuhnya Malaka ke tangan Portugis.
g.   Faktor kemunduran
Beberapa faktor penyebab kemunduran kerajaan ini adalah :
1.     Mangkatnya Raja Besar Banten Maulana Yusuf dan tidak ada yang menggantikannya,
2.    Perang saudara antara saudara Maulana Yusuf dengan pembesar Kerajaan Banten.

Kerajaan Demak (Letak Geografis, Kehidupan Politik Sosial Ekonomi Budaya, Faktor Kemajuan dan Faktor Kemunduran)

Ringkasan Kerajaan Kerajaan Demak

a.   Letak Geografis
Letaknya di daerah Jawa Tengah dan menjadi kerajaan Islam pertama di Jawa.
b.   Kehidupan politik
Raja pertama kerajaan Demak adalah Raden Patah, dimana selama pemerintahannya kerajaan Demak berkembang dengan pesat sebagai pusat perdagangan dan penyebaran agama Islam.
c.   Kehidupan ekonomi
Dilihat dari segi ekonomi, Demak sebagai kerajaan maritim, menjalankan fungsinya sebagai penghubung atau transit daerah penghasil rempah-rempah di bagian timur dengan Malaka sebagai pasaran di bagian barat. Perekonomian Demak dapat berkembang dengan pesat di dunia maritim karena didukung oleh penghasil dalam bidang agraris yang cukup besar.
d.  Kehidupan sosial
Kehidupan sosial Demak diatur oleh hukum-hukum Islam, namun juga masih menerima tradisi lama. Dengan demikian, muncul sistem kehidupan sosial yang telah mendapat pengaruh Islam.
e.   Kehidupan budaya
Di bidang budaya, terlihat jelas dengan adanya pembangunan Masjid Agung Demak yang terkenal dengan salah satu tiang utamanya terbuat dari kumpulan sisa-sisa kayu yang dipakai untuk membuat masjid itu sendiri yang disebut soko tatal. Di pendapa (serambi depan masjid) itulah Sunan Kalijaga (pemimpin pembangunan masjid) meletakkan dasar-dasar syahadatain (perayaan Sekaten). Tujuannya ialah untuk memperoleh banyak pengikut agama Islam. Tradisi Sekaten itu sampai sekarang masih berlangsung di Yogyakarta, Surakarta, dan Cirebon.
f.    Faktor Kemajuan
Beberapa faktor penyebab kemajuaan kerajaan ini adalah :
1.     Mundur dan runtuhnya Majapahit,
2.    Raden Patah, seorang keturunan Raja Majapahit Brawijaya V mendapat dukungan dari parawali yang sangat dihormati,
3.    Banyak adipati pesisir yang tidak puas dengan majapahit dan mendukung Raden Patah,
4.    Jatuhnya Malaka ke tangan Portugis
5.    Pusaka kerajaan Majapahti sebagai lambang pemegang kuasa diberikan kepada Raden Patah.
g.   Faktor kemunduran
Beberapa faktor penyebab kemunduran kerajaan ini adalah :
1.     Terjadi pertikaian antarkeluarga sepeninggal Sultan Trenggana,
2.    Naiknya Arya Penangsang ke tahta kerajaan,
3.    Arya Penangsang dapat dikalahkan Jaka Tingkir.

Monday, March 16, 2020

Contoh Puisi Tentang Rindu Masa Sekolah

Lonceng Kebahagiaan


Apakah sekarang kamu sedang merindu?
Tentang bagaimana nyaringnya lonceng tua itu
Tentang hiruk pikuk setelahnya
Tentang sorak sorai kebahagiaan ketika yang di depan menutup dengan salam
Apakah kamu ingat, kamu pernah diantara mereka?
Bersorak paling keras menyuarakan kebebasan
Tanpa pernah berfikir, jika itu akan menjadi biang rindu dalam dewasa hingga tua mu
Dulu perpisahan di depan gerbang besi itu selalu menjadi kesenangan
Melangkah dengan senyuman
Meninggalkan kejadian yang siap untuk dikenang
Apa yang kamu rasakan sekarang?
Ketika tak lagi bisa bersorak atas suara lonceng itu
Sedang pertemuan selalu terhalang oleh kesibukan
Merasa sangat ingin kembali berebut jabat tangan supaya keluar duluan?
Jika memang rindu mari bertemu
Kita selesaikan rindu ini dengan pertemuan
Walaupun nanti akhirnya rindunya tidak akan selesai

Sunday, March 15, 2020

Hubungan Antara Modal Dengan Pendapatan

Pada dasarnya modal dengan pendapatan mempunyai hubungan yang erat. Logika nya begini, jika seorang pengusaha mempunya modal yang banyak maka jumlah produksi yang mereka hasilkan juga semakin banyak. Nah, dengan hasil produksi yang banyak tersebut bisa meningkatkan pendapatan melalui penjualan nya. Namun demikian, jika tidak dibarengi dengan tenik pemasaran yang tepat maka modal tidak akan meningkatkan pendapatan.