Sunday, September 13, 2015

APEC (latar belakang, tujuan, anggota,stuktur, prinsip umum, manfaat APEC bagi Indonesia)



APEC
APEC terbentuk pada Bulan Desember 1989 dalam suatu pertemuan tingkat Menteri di Canberra Australia. Gagasan Apec muncul atas prakarsa Robert Hawke yang Menjabat perdana menteri Australia saat itu. Organisasi APEC diprakarsai oleh mantan Perdana Menteri Australia Bob Hawke ketika berpidato di Seoul, Korea pada tahun 1989. Pada akhir tahun itu juga, 12 negara hadir di Canbera, Australia dan sepakat mendirikan APEC. Kedua belas negara pendiri itu adalah Australia, Brunei Darussalam, Kanada, Indonesia, Jepang, Korea, Malaysia, New Zealand, Philippina, Singapura, Thailand, dan Amerika Serikat. Setelah itu Cina, Hong Kong, dan Taipei bergabung pada tahun 1991, Meksiko dan Papua Nugini pada tahun 1993, Chile pada tahun 1994, Peru, Rusia, dan Vietnam pada tahun 1998, Mongolia pada tahun 2013. Jadi, jumlah anggota APEC seluruhnya adalah 22 negara yang berada di kawasan Asia-Pasifik. 
LATAR BELAKANG BERDIRINYA APEC
Di latar belakangi oleh beberapa faktor berikur :
1.      Perubahan dalam konstelasi politik dunia, seperti munculnya berbagai kelompok perdagangan regional yang brrsifat tertutup dan cenderung membedakan kedudukan negara-negara Asia Pasifik dalam bidang perdagangan ekonomi dan Investasi
2.      Adanya dinamika proses globalisasi. Dinamika ini berdampak pada perubahan yang sangat luas dan terjadi sangat global di seluruh belahan bumi termasuk kawasan asia pasifik. Perubahan ini kemudian mendorong perubahan perekonomian negara-negara di kawasan asia pasifik menjadi saling tergantung (Interpedensi)
3.      Adanya kekhawatiran gagalnya perundingan putaran Uruguay (Masalah Perdagangan Bebas)
4.      Adanya perubahan besar di bidang politik dan ekonomi yang terjadi berlangsung di Uni Soviet dan Eropa timur
5.      Berkembangnya bidang teknologi komunikasi yang mendukung terwujudnya kerja sama Negara-negara asia Pasifik

TUJUAN APEC
Memiliki beberapa Tujuan adalah sebagai berikut :
a)      Menggalang kerja sama ekonomi negara-negara di kawasan Asia Pasifik atas dasar saling menguntungkan
b)      Memperkuat diri menghadapi persaingan ekonomi dunia yang cenderung bersifat tertutup
c)      Menghadapi Globalisasi ekonomi agar tidak menjadi Korban
d)      Untuk mengantisipasi apabila perundingan Putaran Uruguay Gagal.

ANGGOTA APEC
Nama Negara Anggota
Nama Ibukota
Tahun Bergabung
Australia
Canberra
1989
Brunei Darussalam
Bandar Seri Begawan
1989
Kanada
Ottawa
1989
Indonesia
Jakarta
1989
Jepang
Tokyo
1989
Korea Selatan
Seoul
1989
Malaysia
Kuala Lumpur
1989
Selandia Baru
Wellington
1989
Filipina
Manila
1989
Singapore
Singapura
1989
Thailand
Bangkok
1989
Amerika Serikat
Washington DC
1989
China (Republik Rakyat China)
Beijing
1991
Hong Kong (China)
Hong Kong
1991
Taiwan (Republik China)*
Taipei
1991
Meksiko
Mexico City
1993
Papua Nugini
Port Moresby
1993
Chile
Santiago
1994
Peru
Lima
1998
Rusia
Moskwa
1998
Vietnam
Hanoi
1998

STRUKTUR APEC
1.      CTI membawahi Sub Committee/Experts Groups: Sub Committee on Standards (SCSC) and Conformance, Sub-Committee on Customs Procedures (SCCP), Market Access Group (MAG), Group on Services (GOS), Investment Experts Group (IEG), Intellectual Property Rights Experts Group (IPEG), Government Procurement Experts Group (GPEG), Informal Experts’ Group on Business Mobility, Competition Policy/Deregulation Group (CPDG), WTO Capacity Building Group (WTOCB), Strengthening Economic Legal Infrastructure (SELI). CTI juga membawahi Business-Government Dialogues: APEC Automotive Dialogue dan APEC Chemical Dialgoue.
2.      SOM Special task Groups membawahi: Streering Group on E-commerce, Counter Terrorism Task Force, Gender Focal Point Network.
3.      Working Group yang berada dibawah Sectoral Ministerial Meeting: Agricultural Technical Cooperation, Energy, Fisheries, Human Resources Development, Industrial Science and Technology, Marine Resources Conservation, Small &Medium Enterprises, Telecommunication & Information, Tourism, Trade Promotion, Transportation.
PRINSIP UMUM KERJASAMA APEC
a)      Menyeluruh (comprehensiveness): yaitu mencakup semua hambatan terhadap sistem perdaganan dan investasi yang bebas dan terbuka.
b)      Konsisten WTO (WTO-consistency): yaitu langkah liberalisasi dan fasilitasi konsisten dengan WTO.
c)      Kesebandingan (comparability): yaitu mewujudkan kesebandingan langkah liberalisasi dan fasilitasi yang ditempuh anggota.
d)      Tidak memihak (non-discrimination): yaitu hasil liberalisasi dan fasilitasi dinikmati oleh anggota maupun non-anggota AAPEC.
e)      Transparan (transparency): yaitu menjamin transparansi peraturan agar terwujjud iklim usaha yang pasti.
f)       Standstill: yaitu menahan untuk tidak menerapkan kebijakan yang menambah tingkat proteksi.
g)      Simultaneous start, Continuous Process & Differentiated Timetable: yaitu proses liberalisasi dan fasilitasi dimulai segera, berkesinambungan dan tetap memperhatikan tingkat pembangunan masing-masing anggota.
h)      Fleksibel (flexibility): yaitu fleksibilitas dimungkinkan untuk menghadapi isu yang muncul dari perbedaan tingkat pembangunan masing-masing anggota.
i)        Kerjasama (cooperation): yaitu kerjasama ekonomi dan tekhnik yang mendukung liberalisasi dan fasilitasi akan ditempuh secara aktif.
MANFAAT APEC BAGI INDONESIA
1)      APEC merupakan forum yang fleksibel untuk membahas isu-isu ekonomiinternasional.
2)      APEC merupakan forum konsolidasi menuju era perdagangan terbuka dan sejalandengan prinsip perdagangan multilateral
3)      Peningkatan peran swasta dan masyarakat Indonesia menuju liberalisasiperdagangan
Salah satu pilar APEC yaitu fasilitasi perdagangan dan investasi secara langsungakan memberikan dampak positif bagi dunia usaha di Indonesia yakni kemudahanarus barang dan jasa dari Indonesia ke anggota APEC lainnya. Beberapa inisiatifAPEC yang memberikan manfaat kepada dunia usaha di Indonesia antara lainmelalui pelaksanaan APEC Business Travel Card (ABTC) serta penyederhanaanprosedur kepabeanan.
4)      Peningkatan Human and Capacity Building
Indonesia dapat memanfaatkan proyek-proyek APEC untuk peningkatan kapasitasdan peningkatan sumber daya manusia, baik yang disponsori oleh anggotaekonomi tertentu maupun melalui skema APEC.
5)      Sumber peningkatan potensi ekonomi perdagangan dan investasi IndonesiaPe mbentukan APEC telah memberikan manfaat terhadap peningkatan arusbarang, jasa maupun pertumbuhan ekonomi negara anggota APEC. Indonesiamemiliki potensi untuk memanfaatkan potensi pasar APEC bagi peningkatanekspor maupun arus investasi, khususnya karena mitra dagang utama Indonesiasebagian besar berasal dari kawasan APEC.
6)      APEC sebagai forum untuk bertukar pengalaman
Forum APEC yang pada umumnya berbentuk “policy dialogue” memiliki manfaatyang sangat besar terutama untuk menarik pelajaran dan pengalaman positifmaupun negatif (best practices) anggota APEC lainnya dalam hal pengambilandan pembuatan kebijakan liberalisasi perdagangan dan investasi.
7)      Memproyeksikan kepentingan-kepentingan Indonesia dalam konteks ekonomiinternasional
8)      APEC merupakan salah satu forum yang memungkinkan Indonesia untukmemproyeksikan kepentingan-kepentingannya dan mengamankan posisinyadalam tata hubungan ekonomi internasional yang bebas dan terbuka.


No comments:

Post a Comment