TUGAS
SEJARAH
KERAJAAN
KALINGGA
Nama
kelompok : 1.Nensi Mira
Agustin (07)
Kelas : X IS 1
KERAJAAN KALINGGA
Awal Mula lahirnya kerajaan holing (kalingga) ,apabila melihat dari namanya, Kerajaan Kalingga kemungkinan didirikan
oleh sekelompok orang India yang mengungsi dari sebelah timur India ke
Nusantara. Dugaan ini didasarkan pada laporan tentang penghancuran daerah
Kalingga di India Raja Harsja. Orang Kalingga yang tersisa melarikan keluar
negeri. Nama Ho-ling sebenarnya muncul ketika terjadi perubahan dengan mulai
meluasnya kekuasaan Wangsa Sailendra. Sebelum perluasan ini, berita Cina dari
Dinasti Sung Awal (420-470 M) menyebut Jawa dengan sebutan She-p’o, akan tetapi
kemudian berita-berita Cina dari Dinasti T’ang (618-906 M) menyebut Jawa dengan
sebutan Ho-ling sampai tahun 818. Namun penyebutan Jawa dengan She-p’o kembali
muncul pada 820-856 M.
Letak Geografis Kerajaan holing (Kalingga) Ada beberapa pendapat yang
menyatakan letak kerajaan Kalingga : Menurut Berita Cina : Berita Cina yang
berasal dari DinastiØ T`ang menyebutkan bahwa letak kerajaan kalingga berbatasan dengan laut
sebelah selatan,Kamboja di sebelah utara,Bali disebelah timur, dan To-Po-Teng
di sebelah barat.Nama lain Kalingga ialah Cho-Po (Jawa),Sehingga dari berita
tersebut disimpulkan bahwa letak kerajaan Kalingga ialah di Jawa, khususnya
Jawa Tengah.
Pada 674-675 M (tepatnya tahun 674 M)
rakyat Ho-ling memilih dan mengangkat seorang ratu bernama Si-mo. Konon ratu
ini memerintah dengan sangat kerasnya, namun bijaksana sehingga Ho-ling menjadi
negara yang aman.Pemerintahan Ratu Si-mo ditandai oleh terlaksananya
pemerintahan dengan segala disiplin tinggi. Peraturan ditegakkan dengan
sebenar-benarnya. Ada sebuah kisah yang menceritakan tentang ketat dan
disiplinnya pemerintahan di Kerajaan Ho-ling. Ada seorang raja yang bermaksud
untuk menyerang Ho-ling. Dia terlebih dulu mencoba mengamati situasi Kerajaan
Ho-ling dengan cara meletakkan pundi-pundi uang emas di tengah jalan. Konon
warga Ho-ling terkenal dengan kejujurannya, bahkan barang-barang yang terjatuh tidak
ada yang berani untuk mengambilnya. Raja tersebut bernama Ta-shih. Selama 3
tahun barang tersebut aman di jalan dan secara tidak sengaja putra mahkota
menginjak barang tersebut. Maka ratu memerintahkan untuk menghukum mati putra
mahkota, tetapi para menteri mohon ampun padanya dan keputusan diubah dengan
memotong kakinya, karena kakinya yang bersalah. Tak berhenti sampai di situ
saja, para menteri juga memohon ampun lagi sehingga hanya jari-jari kakinya
saja yang dipotong. Mengetahui hal itu, raja Ta-shih mengurungkan niatnya utnuk
menyerang Kerajaan Ho-ling. Raja tinggal di kota She-p’o. Tetapi leluhurnya
yang bernama Ki-yen telah memindahkan pusat kerajaan ke timur, ke kota
P’o-lu-Chia-ssu. Di sekeliling She-p’o terdapat 28 kerajaan kecil yang tunduk
pada She-p’o. Menurut berita dari Ying-huan-tche-lio, perpindahan tersebut
terjadi pada masa T’ien-pao tahun 742-755 M (Marwati & Nugroho, 1984:95).
Karena ratu sima yang sangat keras ia langsung sekaligus membangun
lembaga masyarakat yang sudah jelas fungsi dan tugasnya. ratu sima mendirikan
lembaga masyarakat ini untuk membantu dirinnya dalam mengatasi rakyatnya.
selain Lembagayang sudah terbentuk ratu sima yang sudah memberlakukan sistem
perundang-undangan . beliau telah membuat dan menysun perundang-undang yang
sempurnadengn di bantu lembaga masyarakat hadirnya sistem perundang-undangnya
tersebut berjalan dengan baik
Masa kejayaan kerajaan kalingga berlangsung Pada tahun 674 Masehi,saat
itu kerajaan kalingga/holing diperintah oleh seorang raja putri yang bernama
Ratu Sima. Dibawah kekuasaan Ratu sima ini, kerajaan kalingga/holing mengalami
masa kejayaan. Pada saat itu, semua rakyat hidup dengan tenteram dan makmur.
Mereka tunduk dan patuh terhadap segala perintah ratu sima bahkan tidak ada
seorang pun rakyat atau pejabat kerajaan yang berani melanggarnya.
Keruntuhan kerajaan Ho-ling terjadi
pada tahun 752, setelah Maharani Shima meninggal di
tahun 732 M, Sanjaya menggantikan buyutnya dan menjadi raja Kerajaan Kalingga
Utara yang kemudian disebut Bumi Mataram. Keruntuhan itu terjadi karena Kerajaan
Ho-ling menjadi wilayah taklukan Sriwijaya dikarenakan kerajaan ini menjadi
bagian jaringan perdagangan Hindu, bersama Malayu dan Tarumanagara yang
sebelumnya telah ditaklukan Sriwijaya. Ketiga kerajaan tersebut menjadi pesaing
kuat jaringan perdagangan Sriwijaya-Buddha.
Kehidupan
perekonomian masyarakat kerajaan kalingga / holing berkembang pesat. Masyarakat
kerajaan kalingga telah mengenal hubungan perdagangan. Mereka menjalin hubungan
perdagangan pada suatu tempat yang di sebut dengan pasar. Pada pasar itu,
mereka mengadakan hubungan dengan teratur. Selain itu, kegiatan ekonomi
masyarakat lainnya, di antaranya bercocok tanam, menghasilkan kulit, penyu,
emas, perak, cula badak, dan gading serta membuat garam. Kehidupan masyarakat
holing tentram. Hal itu di sebabkan karena di Holing tidak ada kejahatan dan
kebohongan. Berkat kondisi itu, rakyat Holing memperhatikan pendidikan. Hal itu
terbukti dengan adanya rakyat Holing telah mengenal tulisan dan ilmu perbintangan.
Kerajaan
kalingga merupakan kerajaan yang sangat terpengaruh oleh ajaran Budha. Oleh
karena itu, Holing menjadi pusat pendidikan agama Budha. Holing memiliki
seorang pendeta yang bernama Jnanabhadra. Hal itu menyebabkan masyarakat Holing
mayoritas beragama Budha.
No comments:
Post a Comment