Sunday, September 13, 2015

RENAISANCE SEJARAH FAKTOE MUNCUL DAMPAK RENAISANCE



RENAISSANCE
1.  Pengertian Renaissance
Istilah Renaissance berasal dari bahasa Latin “renaitre” yang berarti “hidup kembali” atau “lahir kembali”. Pengertian renaissance adalah menyangkut kelahiran atau hidupnya kembali kebudayaan klasik Yunani dan Romawi dalam kehidupan masyarakat Barat.
Dalam pengertian yang lebih spesifik, Renaissance diartikan sebagai suatu periode sejarah di mana perkembangan kebudayaan Barat memasuki periode baru dalam semua aspek kehidupan manusia, seperti ilmu-ilmu pengetahuan, teknologi, seni dalam semua cabang, perkembangan sistem kepercayaan, perkembangan sistem politik, institusional, bentuk-bentuk sistem kepercayaan yang baru dan lain-lain. Secara historis Renaissance adalah suatu gerakan yang meliputi suatu zaman di mana orang merasa dirinya telah dilahirkan kembali dalam keadaban. Di dalam kelahiran kembali itu orang kembali pada sumber-sumber murni bagi pengetahuan dan keindahan. Dengan demikian orang memiliki norma-norma yang senantiasa berlaku bagi hikmat dan kesenian manusia.
Pemakaian kata Renaissance pertama kali oleh Jules Michelet, seorang sejarawan Perancis yang lahir di abad ke-18 dan mulai terkenal di dunia Barat pada abad ke-19 karena karyanya yang berjudul “History of France” yang menekankan bahwa masa romatik Abad Pertengahan bukanlah sama sekali tidak berguna bagi perkembangan kebudayaan Barat. Jules Michelet membedakan antara masyarakat Renaissance dengan masyarakat Abad Pertengahan adalah pada penafsiran pelaksanaan agama dalam kehidupan masyarakat.
Di dalam buku “History of France” itulah terdapat kata Renaissance yang digunakan untuk menyebutkan jaman setelah Abad Pertengahan. Menurut Jules Michelet, Abad Pertengahan ditandai oleh faktor dogmatis, sedangkan manusia Renaissance ditandai oleh faktor humanis. Setelah Jules Michelet menggunakan kata Renaissance dalam tulisannya, selanjutnya dipopulerkan oleh penulis-penulis Eropa lainnya, seperti Jacob Burckhardt, dengan buku berjudul “The Civilization of the Renaissance in Italy”.
Jacob Burckhardt mengemukakan definisi Renaissance sebagai gerakan yang menemukan dunia dan manusia yang sebenarnya. Burckhardt memandang Renaissancelah yang menyelami manusia dan dunia, artinya Renaissance dipandang sebagai masa individualistis, masa kemajuan dari berbagai ikatan dan kewajiban lama. Subjek manusia pribadi menuntut haknya. Manusia tidak lagi berpaling dari dunia tetapi sebaliknya menghadapi dunia. Agama Kristen tidak menjadi dasar hidup lagi. Gereja bukan satu-satunya tempat keselamatan. Renaissance mempunyai arti penting dalam sejarah kebudayaan Barat. Renaissance adalah masa kekuasaan, kesadaran, keberanian, kepandaian yang luar biasa, kebebasan dan seringkali semua itu tidak ada batasnya.
Manusia Renaissance ditandai dengan pemilikan ilmu pengetahuan lebih dari satu, maksudnya menguasai banyak ilmu pengetahuan. Agama menjadi hal yang hanya mengenai individu, perhatian orang lebih banyak ditujukan untuk dunia. Di jaman Renaissance, manusia hidup bebas dalam menentukan corak hidupnya dan tidak lagi terikat oleh doktrin gereja. Pengaruh Renaissance makin lama makin meresap di berbagai bidang hidup, sehingga bertambah banyak orang, teristimewa dari golongan cendekiawan, mulai melepaskan diri dari kuasa Firman Tuhan. Ilmu pengetahuan dan kebudayaan umum mulai memisahkan diri dari ajaran dan dogma agama Kristen. Terutama ilmu alam yang berdasarkan ilmu pasti, mulai bertentangan dengan pandangan Gereja yang sampai masa itu diajarkan dan dipercaya sebagai kebenaran ilahi.

2.  Faktor Munculnya Renaissance
Middle Age merupakan zaman dimana Eropa sedang mengalami masa suram. Berbagai kreativitas sangat diatur oleh gereja. Dominasai gereja sangat kuat dalam berbagai aspek kehidupan. Agama Kristen sangat mempengaruhi berbagai kebijakan yang dibuat oleh pemerintah. Seolah raja tidak mempunyai kekuasaan, justru malah gereja lah yang mengatur pemerintahan. Berbagai hal diberlakukan demi kepentingan gereja, tetapi hal-hal yang merugikan gereka akan mendapat balasan yang sangat kejam. Contohnya, pembunuhan Copernicus mengenai teori tata surya yang menyebutkan bahwa matahari pusat dari tata surya, tetapi hal ini bertolak belakang dari gereja sehingga Copernicus dibunuhnya.
Pemikiran manusia pada Abad Pertengahan ini mendapat doktrinasi dari gereja. Hidup seseorang selalu dikaitkan dengan tujuan akhir (ekstologi). Kehidupan manusia pada hakekatnya sudah ditentukan oleh Tuhan. Maka tujuan hidup manusia adalah mencari keselamatan. Pemikiran tentang ilmu pengetahuan banyak diarahkan kepada theology. Pemikiran filsafat berkembang sehingga lahir filsafat scholastik yaitu suatu pemikiran filsafat yang dilandasi pada agama dan untuk alat pembenaran agama. Oleh karena itu disebut Dark Age atau Zaman Kegelapan. Dengan adanya berbagai pembatasan yang dilakukan pihak pemerintah atas saran dari gereja maka timbulah sebuah gerakan kultural, pada awalnya merupakan pembaharuan di bidang kejiwaan, kemasyarakatan, dan kegerejaan di Italia pada pertengahan abad XIV. Sebelum gereja mempunyai peran penting dalam pemerintahan, golongan ksatria hidup dalam kemewahan, kemegahan, keperkasaan dan kemasyuran. Namun, ketika dominasi gereja mulai berpengaruh maka hal seperti itu tidak mereka peroleh sehingga timbullah semangat renaissance.
Menurut Ernst Gombrich munculnya renaissance sebagai suatu gerak kembali di dalam seni, artinya bahwa renaissance tidak dipengaruhi oleh ide-ide baru. Misalnya, gerakan Pra-Raphaelite atau Fauvist merupakan gerakan kesederhanaan primitif setelah kekayaan gaya Gotik Internasional yang penuh hiasan. Menurut Prancis Michel De Certeau renaissance muncul karena bubarnya jaringan-jaringan sosial lama dan pertumbuhan elite baru yang terspesialisasi sehingga gereja berusaha untuk kembali mendesak kendali dan manyatukan kembali masyarakat lewat pemakaian berbagai teknik visual-dengan cara-cara mengadakan pameran untuk mengilhami kepercayaan, khotbah-khotbah bertarget dengan menggunakan citra-citra dan teladan-teladan dan sebagainya yang diambil dari pemikiran budaya klasik sehingga dapat mempersatukan kembali gereja yang terpecah-belah akibat skisma (perang agama).
Renaissance muncul dari timbulnya kota-kota dagang yang makmur akibat perdagangan mengubah perasaan pesimistis (zaman Abad Pertengahan) menjadi optimistis. Hal ini juga menyebabkan dihapuskannya system stratifikasi sosial masyarakat agraris yang feodalistik. Maka kebebasan untuk melepaskan diri dari ikatan feodal menjadi masyarakat yang bebas. Termasuk kebebasan untuk melepaskan diri dari ikatan agama sehingga menemukan dirinya sendiri dan menjadi focus kemajuan. Antroposentrisme menjadi pandangan hidup dengan humanisme menjadi pegangan sehari-hari. Selain itu adanya dukungan dari keluarga saudagar kaya semakin menggelorakan semangat Renaissance sehingga menyebar ke seluruh Italia dan Eropa.
3.  Ciri Ciri / Karakteristik Renaissance
Renaissance merupakan titik awal dari sebuah peradaban modern di Eropa. Essensi dari semangat Renaissance salah satunya adalah pandangan manusia bukan hanya memikirkan nasib di akhirat seperti semangat Abad Tengah, tetapi mereka harus memikirkan hidupnya di dunia ini. Renaissance menjadikan manusia lahir ke dunia untuk mengolah, menyempurnakan dan menikmati dunia ini baru setelah itu menengadah ke surga. Nasib manusia di tangan manusia, penderitaan, kesengsaraan dan kenistaan di dunia bukanlah takdir Allah melainkan suatu keadaan yang dapat diperbaiki dan diatasi oleh kekuatan manusia dengan akal budi, otonomi dan bakat-baktnya. Manusia bukan budak melainkan majikan atas dirinya. Inilah semangat humanis, semangat manusia baru yang oleh Cicero dikatakan dapat dipelajari melalui bidang sastra, filsafat, retorika, sejarah dan hukum.
Dengan semakin kuatnya Renaissance sekularisasi berjalan makin kuat. Hal ini menyebabkan agama semakin diremehkan bahkan kadang digunakan untuk kepentingan sekulerisasi itu sendiri. Semboyan mereka “religion was not highest expression of human values”. Bahkan salah seorang yang dilukiskan sebagai manusia ideal renaissance Leon Batista Alberti (1404-1472), secara tegas berani mengatakan “Man can do all things if they will”. Renaissance mengajarkan kepada manusia untuk memanfaatkan kemampuan dan pengetahuannya bagi pelayanan kepada sesama. Manusia hendaknya menjalani kehidupan secara aktif memikirkan kepentingan umum bukan hidup bersenang-senang dalam belenggu moral dan ilmu pengetahuan di menara gading. Manusia harus berperan aktif dalam kehidupan, bukan sifat pasif seraya pasrah pada takdir. Namun, manusia menjadi pusat segala hal dalam kehidupan atau Antoposentrisme.
Manusia renaissance harus berani memuji dirinya sendiri, mengutamakan kemampuannya dalam berfikir dan bertindak secara bertanggung jawab, menghasilkan karya seni dan mengarahkan nasibnya kepada sesama. Keinginan manusia untuk menonjolkan diri baik dari keindahan jasmani maupun kemampuan intelektual-intelektualnya. Keinginannya itu dituangkan dalam berbagai karya seni sastra, seni lukis, seni pahat, seni music dan lain-lain. Ekspresi daya kemampuan manusia terus berkembang sampai saat ini sehingga di zaman modern ini pun tidak ada lagi segi kehidupan manusia yang tidak ditonjolkan.
4.  Tokoh Renaissance
Dalam makalah ini tokoh-tokoh renaissance yang diangkat adalah beberapa yang menurut penulis mempunyai peranan yang penting dalam renaissance. Tokoh-tokoh tersebut antara lain.
a.   Dante Alighiere (1265-1321)
Dante lahir pada tanggal 21 Mei 1265 di Firenze, berasala dari keluarga kaya raya. Dia pernah menjadi prajurit Firenze, ingin negaranya dapat merdeka dari pengaruh tiga kerajaan yang lebih besar yaitu Kepausan, Spanyol dan Perancis. Dante mulai menjadi pengkritik dan penentang atoritas moral Kepausan yang dinilai tidak adil dan tidak bermoral. Puncaknya dia tuangkan dalam sebuah buku yang berjudul De Monarchia (On Monarchy) yang berisi tentang kedudukan dan keabsahan Sri Paus sebagai pemimpin spiritual tertinggi Gereja Katolik, mengapa sekaligus menjadi raja dunia (Kerajaan Kepausan) yang otoriter. Hasil karya Dante antaral lain adalah La Vita Nuova (The New Life) berisi tentang gambaran pertumbuhan cinta manusia. Comedia yang ditulis ketika dia berada dalam pengasingan panjang di Revenna. Buku ini berisi tentang perjalanan jiwa manusia yang penuh kepedihan dalam perjalanan dari dunia ke alam gaib. Tokoh utamanya adalah Virgilius (nama sastrawan dari zaman Romawi kuno) yang setelah kematiannya harus melewati tiga fase yaitu inferno (neraka), purgatoria (pembersih jiwa), dan paradiso (surga).

b. Lorenzo Valla (1405-1457)
Lahir di Roma pada tahun 1405 dari keluarga ahli hukum. Salah satu ungkapannya yang sangat terkenal adalah “Mengorbankan hidup demi kebenaran dan keadilan adalah jalan menuju kebajikan tertinggi, kehormatan tertinggi dan pahal tertinggi”. Hasil karyanya antara lain adalah De volupte (kesenangan) yang terbit pada tahun 1440, yang berisi kekagumannya pada etika Stoisisme yang mengajarkan pentingnya manusia itu mati raga (askese) dalam rangka mendapatkan keselamatan jiwa. Buku yang berjudul De Libero erbitrio (keinginan bebas) yang mengatakan individualitas manusia berakar pada kebesaran dan keunikan manusia, khususnya kebebasan sehingga kehendak awal Sang Pencipta tidak membatasi perbuatan bebas manusia dan tidak meniadakan peran kreatif manusia dalam sejarahnya. Judul buku De falso credita et ementita Constantini donation declamation berisi tentang donasi hadiah kepada Sri Paus oleh Kaisar Constantinus sebenarnya palsu sebab dari sudut bahasa donasi itu jelas bukan gaya bahasa abad ke4 melainkan abd ke-8.
c. Niccolo Machiavelli (1469-1527)
Filosof politik Italia, Niccolo Machiavelli lahir tahun 1469 di Florence, Italia. Ayahnya, seorang ahli hukum. Pada usia 29 tahun Machiavelli memperoleh kedudukan tinggi di pemerintahan sipil Florence. Selama empat belas tahun sesudah itu dia mengabdi kepada Republik Florentine dan terlibat dalam berbagai missi diplomatik atas namanya, melakukan perjalanan ke Perancis, Jerman, dan di dalam negeri Italia. Hasil karyanya yang paling masyhur adalah The Prince, (Sang Pangeran) ditulis tahun 1513, dan The Discourses upon the First Ten Books of Titus Livius (Pembicaraan terhadap sepuluh buku pertama Titus Livius). Diantara karya-karya lainnya adalah The art of war (seni berperang), A History of Florence (sejarah Florence) dan La Mandragola (suatu drama yang bagus, kadang-kadang masih dipanggungkan orang). Tetapi, karya pokoknya yang terkenal adalah The Prince (Sang Pangeran), mungkin yang paling brilian yang pernah ditulisnya dan memang paling mudah dibaca dari semua tulisan filosofis. Machiavelli kawin dan punya enam anak. Dia meninggal dunia tahun 1527 pada umur lima puluh delapan.
d. Boccacio (1313-1375)
Giovani Boccacio lahir di Certaldo, Italia tahun 1313 dari seorang pedangang yang berasal dari Firenze. Hasil karyanya antara lain cerita epos seperti Thebaid atau Aenid, prosa seperti Ameto, puisi seperti Amoroso Visione dan Ninfale Fiesolan. Puncak karyanya Decamerome, karya sastra lainnya De genealogis deorum gentilium (On The Genealogy of God) yang tersusun dalam 15 jilid.
e. Francesco Petrarca (1304-1374)
Lahir pada 20 Juli 130 di Tuscan. Ia belajar hukum di Montpellier dan melanjutkan ke Universitas Bologna. Namun, ia lebih tertarik pada seni sastra dan seni lukis. Dia seorang humanis yang mengagumi hal-hal yang serba naturalis, polos dan apa adanya. Salah satu ungkapannya pada alam dituangkan dalam karya lukis yang diberi nama Ikaros.
f. Desiderius Erasmus (1466-1536)
Eramus lahir pada 27 Oktober 1466 di Gouda. Ibunya bernama Margaret. Setelah lulus dari Sekolah Atas ia melanjutkan ke biara Agustin di Styn hingga menjadi pastor kemudian melanjutkan ke Universitas Paris. Hasil karya Eramus dikelompokan menjadi tiga yaitu:
ü  Kelompok karya-karya satiris dengan tujuan ingin mengungkap segala kelemahan penyakit korup, munafik yang melanda warga masyarakat, seperti Praise of Folly (1509).
ü  Kelompok karya bernada satiris berupa pesan moral yang diharapkan dapat memperbaiki atau mempengaruhi mentalitas kaum Katolik, seperti buku yang berjudul Hand Book of the Christian Knight (1501), The Complaint of peace (1517).
ü  Kelompok dalam bentuk terjemahan kitab suci Perjanjian Baru berdasrakan naskah asli Yunani, seperti Annotations on the New Testament (1505), The Prince of the Christian Humanists.

5.  Dari Dampak Yang Ditimbulkan Renaissance

Sumbangan Renaissance Kepada Eropah :

a)    Kemunculan aliran pemikiran yang mementingkan kebebasan akal seperti alirn baru Eropah hingga abad ke 18 seperti Humanisme, rasionalisme, nasionalisme dan absolutisme berani mempersoalkan kepercayaan dan cara pemikiran lama yang diamalkan selama ini secara langsung melemhkan kekuasaan golongan feudal.
b)    Itali telah menjadi pusat ilmu yang terkenal di Eropah pada abad ke 15. Hal ini terjadi apabila Kota constntinople dikuasai oleh Islam telah jatuh ke tangan orang Barat pada tahun 1453. Keadaan ini telah menyebabkan ramai para ilmuan Islam berhijrah ke pusat-pusat perdagangan di Itali. Ini menyebabkan Itali menjadi pusat intelektual terkenal di Eropah pada masa itu.
c)    Renaissance telah membentuk masyarakat perdagangan yang berdaya maju.Keadaan ini telah melemahkan kedudukan dn kekuasaan golongan feudal yang sentiasa berusaha menyekat perkembangan ilmu dan masyarakat di Eropah.
d)    Melahirkan tokoh-tokoh pemikir seperti Leonardo de Vinci yang terkenal sebagi pelukis, pemuzik dan ahli falsafah serta jurutera. Michelangelo merupakan tokoh seni, arkitek, jurutera, penyair dan ahli anotomi.
e)    Melahirkan ahli-ahli sains terkenal seperti Copernicus dan Galileo.
f)    Melahirkan ahli matematik seperti Tartaglia dan Cardan yang berusaha menghuraikan persamaan ganda tiga. Tartaglia orang pertama yang menggunakan konsep matematik dalam ketenteraan iaitu mengukur tembakan peluru mariam. Cardan terlibat dalam penghasilan ilmu algebra.
g)    Selain itu, Renaissance telah melahirkan tokoh-tokoh perubatan di Eropah.Antara tokoh perubatan terkenal iaitu William Harvey yang telah memberi sumbangan dalam kajian peredaran darah.
h)    Renaissance telah melahirkan masyarakat yang lebih progresif dan wujud semangat inquiri sehingga membawa kepada aktiviti penjelajahan dan penerokaan.
Dampak Renaissance adalah
  1. Tumbuhnya kebebasan, kemerdekaan, dan kemandirian individu.
  2. Berkembangnya ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan budaya.
  3. Runtuhnya dominasi gereja.
  4. Menguatnya kedudukan kaum bourgeois sehingga mereka tumbuh menjadi kelas penguasa.
  5. Mendorong pencarian daerah baru sehingga berkobarlah era penjelajahan samudera.






No comments:

Post a Comment