Sunday, September 13, 2015

SEJARAH TEMBOK BERLIN



MAKALAH SEJARAH PEMINATAN
Description: https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/2/2b/Mauerspecht_1989.jpg/170px-Mauerspecht_1989.jpg
TEMBOK BERLIN
SEBAGAI SIMBOL PERANG DINGIN YANG PALING TERKENAL

NAMA       : NENSI  MIRA  AGUSTIN
NO                  : 06
KELAS            : XII IPS 2
TEMBOK BERLIN
            Tembok Berlin adalah sebuah tembok pembatas terbuat dari beton yang dibangun oleh Republik Demokratik Jerman (Jerman Timur) yang memisahkan Berlin Barat dan Berlin Timur serta daerah Jerman Timur lainnya sehingga membuat Berlin Barat sebuah enklave. Tembok ini mulai dibangun pada tanggal 13 Agustus 1961. Tembok pembatas ini juga dibarengi dengan pendirian menara penjagayang dibangun sepanjang tembik ini, juga pendirian sebuah daerah terlarang, yang diisi dengan ranjau anti kendaraan. Blok Timur menyatakan bahwa tembok ini dibangun untuk melindungi para warganya dari elemen elemen fasis yang dapat memicu gerakan gerakan besar,sehingga mereka dapat membentuk pemerintahan komunis di Jerman Timur. Meski begitu, dalam prakteknya, ternyata tembok ini digunakan untuk mencegah semakin besar larinya penduduk Berlin Timur kewilayah Berlin Barat, yang berada dalam wilayah Jerman Barat.
LATAR BELAKANG
JERMAN PASCA PERANG DUNIA II
            Setelah berakhirnya perang dunia II di Eropa, yang tersisa dari bagian barat perbatasan Oder-Noisse dibagi menjadi 4 wilayah pendudukan (akibat perjanjian postdam), masing masing wilayah itu dikuasai oleh Amerika Serikat, Britania Raya, Prancis dan Uni Soviet. Ibu kota Berlin, sebagai pusat kontrol, juga dibagi bagi menjadi 4 wilayah meskipun kota ini sendiri tgerletak jauh di dalam kekuasaan Soviet.selama kurang lebih 2 tahun, ada perubahan politik diantaraSoviet dan anggota sekutu lainnya.hal ini terjadi karena Soviet menolak setuju untuk rencana rekonstruksi kembali jerman pasca perang, Inggris, Prancis, Amerika Serikat, dan negara negara Beneluks kemudian bertemu untuk menggabungkan kawasan kawasan non Soviet menjadi satu kawasan untuk di rekonstruksi dan menyetujui perluasan dari Marshall Plan.
BLOK TIMUR DAN BLOKADE BERLIN
Setelah berakhirnya Perang Dunia II, Pemimpin Uni Soviet Joseph Stalin mengepalai gabungan beberapa negara yang tergabung dalam Blok Timur, antara lain Polandia,Hungaria, dan Cekoslowakia,termasuk dengan wilayah Jerman yang dikuasai Soviet. Di awal tahun 1945, Stalin mengungkapkan pada pemimpin komunis Jerman untuk menyingkirkan Inggris dari zona okupasinya, ditambah Amerika Serikat yang akan menarik pasukannya dalam satu atau 2 tahun, sehingga kemudian nantinya tidak ada halangan bagi terbentuknya negara komunis Jerman yang bersatu.
Tugas utama untuk menjalankan partai komunis di kawasan Soviet adalah menjalankan perintah Soviet ke penguasa-penguasa administratif, yang nanti hasilnya akan terlihat dari kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan kawasan tersebut. Maka, industri-industri dan banyak properti di Jerman Timur pun segera dinasionalisasi. Proses politik yang kontras terjadi di wilayah Jerman Barat yang dikuasai oleh Inggris, Perancis, dan Amerika Serikat, dimana presiden dan perdana menterinya dipilih oleh parlemen. Jika pernyataan atau keputusan akhir yang dilaporkan tidak sesuai dengan semestinya, maka orang yang menjalankan misi ini bisa dipenjara, disiksa, bahkan dibunuh.
Pada tahun 1948, karena tidak adanya kesepakatan mengenai rekontruksi ulang dan mata uang baru Jerman, Stalin mengemukakan Blokade Berlin untuk mencegah masuknya makanan, material-material, dan berbagai kebutuhan lainnya ke Berlin Barat. Amerika Serikat, Inggris, Perancis, Kanada, Australia, Selandia Baru, dan beberapa negara lainnya segera mengirimkan bantuan pangan dan pasokan lainnya ke Berlin yang dinamakan "Pengangkutan Berlin". Soviet kemudian menebarkan kampanye publik yang isinya mengkritisi kebijakan barat. Komunis juga mencoba merusak pemilu 1948, tapi akhirnya mereka mengalami kekalahan, ditambah dengan 300.000 warga Berlin Barat yang memprotes agar bantuan internasional pada mereka tak dihambat. Bulan Mei 1949, Stalin akhirnya membuka blokade tersebut dan memperbolehkan pengangkutan barang-barang dan kebutuhan lainnya ke Berlin Barat.
Republik Demokratik Jerman (Jerman Timur) dideklarasikan pada tangga 7 Oktober 1949. Dengan perjanjian rahasia, Menteri Luar Negeri Soviet menyetujui otoritas administratif Jerman Timur, tapi bukan otonomi. Uni Soviet sendiri tetap mempenetrasi dan mengontrol penuh militer, polisi rahasia, dan administratif Jerman Timur.
Jerman Timur berbeda dengan Jerman Barat (Republik Federal Jerman), yang berkembang menjadi negara kapitalis dengan budaya Barat dengan sistem ekonomi pasar sosial("Soziale Marktwirtschaft" dalam bahasa Jerman) dengan pemerintahan demokrasi parlementer. Pertumbuhan ekonomi yang luar biasa pada tahun 1950-an memunculkan "keajaiban ekonomi" ("Wirtschaftswunder"). Dengan ekonomi Jerman Barat yang terus tumbuh dan standar hidupnya semakin baik, banyak warga Jerman Timur yang ingin pindah ke Jerman Barat.

PEMBANGUNAN TEMBOK
            Tembok ini didirikan pada tanggal 13 agustus 1961 oleh pemerintah komunis Jerman Timur di bawah pimpinan Walter Ulbricht karena Berlin Barat adalah  sebuah “lubang” di nergara mereka. Antara tahun 1949 sampai tahun 1961 sudah lebih dari 2 juta penduduk Jerman Timur melarikan diri lewat Berlin. Hal ini membuat ekonomi Jerman Timur menjadi kedodoran, karena kebanyakan orang orang yang masih muda yang melarikan diri. Maka secara rahasia dan tiba tiba tembok ini dibangun.
TEMBOK BERLIN DAN PERANG DINGIN
            Tembok Berlin yang mengurung Berlin Barat dan memotong kota ini persis di tengahnya, menjadi simbol perang dingin yang paling terkenal. Banyak pembesar barat, terutama presiden Amerika Serikat mengunjungi tembok ini untuk mengutuknya. Presiden J.F Kennedy pada tahun 1963 berpidato disisi tembok ini dengan kalimatnya yang bernama : “Ich bin ein Berliner”. Lalu 20 tahun kemudian pada tahun 1983 presiden Ronald Reagan juga juga berpidato disini dan mengutuk Uni Soviet yang disebutnya An Evil empire, atau sebuah kerajaan kejahatan. Tetapi pada tahun 1989, pada hari peringatan Republik Demokratis Jerman, atau Jerman Timur, pemimpin Uni Soviet, Mikhail Gorbachev juga sempat mengunjungi tembok Berlin dan berkata pada pemimpin Jerman Timur Erich Honecker bahwa “Barang siapa terlambat datang, akan dihukum oleh hidup”.
Description: https://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/thumb/e/ea/Conrad_Schumann.jpg/220px-Conrad_Schumann.jpg

PELARIAN MELALUI  TEMBOK BERLIN
            Selama tembok Berlin berdiri, ada sekitar 5.000 orang yang berhasil melarikan diri. Jumlah orang yang tewas akibat mencoba kabur, sampai saat ini masih menjadi perdebatan. Menurut Alexandra Hildebrandt, direktur museum pos pemeriksaan Charlie, diperkirakan jumlah orang yang tewas adalah lebih dari 200 orang. Sebuah kelompok bersejarah di Center for Contemporary Historical Research (ZZF) di Potsdam mengkonfirmasikan bahwa ada 136 jumlah orang tewas. Sebelumnya, yang tercatat resmi adalah 98 orang yang dibunuh.
RUNTUHNYA TEMBOK BERLIN
            Setelah memperbolehkan celah bagi para penduduknya untuk melewati perbatasan di musim panas, Hungaria akhirnya secara efektif menghilangkan pembatasab fisik dinegaranya dengan Austria tanggal 19 Agustus 1989. Di bulan september, lebih dari 13.000 orang Jerman Timur kabur ke Austria melalui Hungaria. Hal ini memnyebabkan beberapa rentetan kejadian berikutnya. Orang Hungaria mencegah agar tidak semakin banyak orang Jerman Timur yang menyebrang perbatasan, dan mengembalikan mereka ke Budapest. Oarng orang Jerman Timur ini memenuhi kedutaan Jerman Barat dan menolak untuk kembali ke Jerman timur. Pemerintah Jerman Timur menanggapi hal ini dengan menutup semua perjalanan ke Hungaria, tapi masih memperbolehkan mereka yang mau kembali ke Jerman timur. Pada kesempatan kali ini, otoritas Jerman Timur memperbolehkan mereka untuk pergi, asalkan saja kereta yang mereka pakai melewati Jerman Timur. Maka munculah demonstrasi besar besaran di Jerman Timur sendiri.  Pemimpin Jerman Timur, Erich Honecker, mengundurkan diri tanggal 18 Oktober 1989 dan digantikan oleh Egon  Krenz beberapa hari kemudian. Honecker telah memprediksi bahwa tembok itu masih akan bertahan sampai 50 atau 100 tahun lagi, jika kondisi negara itu tidak berubah.
            Protes demonstrasi pecah di seluruh Jerman Timur bulan September 1989. Pada awalnya, para pemrotes ingin pergi ke Barat, sambil meneriakkan “Wir wollen raus!” (“Kami mau pergi!”). tapi lalu para pemrotes mulai berteriak “Wir bleiben hier”, (“Kami akan tetap disini”). Maka, ini adalah awal dari apa yang disebut dengan Jerman Timur sebagai “Revolusi Damai” di akhir 1989. Para pemrotes semakin besar di awal November. Para pemrotes mencapai puncaknya pada tanggal 4 November, ketika hampir setengah juta orang berkumpul di Demonstrasi Alexanderplatz. Sementara itu, para pengungsi yang meninggalkan Jerman Timur ke Jerman Barat semakin meningkat, dan mereka menemukan jalan baru untuk keluar dari Jerman Timur, yaitu dengan cara melalui Hungaria via Cekoslowakia ( atau via Kedutaan Jerman Barat di Prague) yang diizinkan oleh pemerintahan Krenz yang baru, dan dengan persetujuan dengan pemerintah komunis Cekoslowakia. Agar keadaan tidak semakin rumit, akhirnya plitbiro yang dipimpin oleh Krenz memperbolehkan para pengungsi untuk keluar langsung melalui pintu perbatasan antara Jerman Timur dengan Jerman Barat, termasuk Berlin pada tanggal 9 November 1989.
PENGHANCURAN
            Tanggal ketika tembok ini mulai dihancurkan adalah 9 November 1989, tapi saat itu tembok ini tidak langsung dihancurkan saat itu juga. Di sore itu dan beberapa sore setelahnya, orang orang datang membawa palu godam dan sejenisnya untuk menghancurkan beberapa bagian tembok dan juga menciptakan beberapa lubang perbatasan yang tak resmi. Orang orang ini disebut sebagai “Mauerspechte” (pelatuk tembok)
            Rezim Jerman Timur kembali mengumumkan bahwa mereka akan membuka 10 pintu perbatasan baru termasuk di beberapa tempat bersejarah seperti Potsdamer platz, glienicker Brukce dan Bernauer strabe. Masa dari 2 sisi menunggu jam jam, bersorak sorai ketika buldoser menghancurkan tembok ini. Pintu perbatasan yang baru terus dibuka sepanjang tahun 1990, termasuk di gerbang Brandenburg tanggal 22 desember1989.
Description: https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/c/c1/Bundesarchiv_Bild_183-1990-0105-029%2C_Berlin%2C_Loch_in_Mauer_am_Reichstag.jpg/170px-Bundesarchiv_Bild_183-1990-0105-029%2C_Berlin%2C_Loch_in_Mauer_am_Reichstag.jpg
            Penduduk Jerman Barat dan Berlin Barat diperbolehkan masuk Jerman Timur tanpa visa mulai 23 Desember 1989. Sampai tanggal itu, mereka hanya diperbolehkan masuk dengan berbagai persyaratan dan diharuskan membuat aplikasi untuk pembuatan visa. Selain itu mereka diharuskan membayar minimal 25 DM perharinya. Maka, sebenarnya pada tanggal 9 November dan 23 Desember ini, penduduk Jerman Timur lebih bebas dari pada Jerman Barat. Hampir semua tembok ini telah diruntuhkan.
Pemberitaan di televisi tentang banyaknya penduduk yang menghancurkan banyak bagian tembok tanggal 9 November membuat banyak orang di luar negeri berpikir bahwa tembok ini akan dihancurkan secepatnya. Sebenarnya, tembok ini tetap dijagai sampai beberapa hari kemudian, meskipun intensitas penjagaan semakin kecil. Di bulan pertama itu, malahan militer Jerman Timur berusaha untuk memperbaiki kembali tembok yang dihancurkan oleh para "pelatuk tembok". Lalu, seiring berjalannya waktu, tindakan ini dihentikan, dan para penjaga semakin toleran dengan aksi penghancuran tembok dan perginya penduduk melalui tembok yang lubang. Tanggal 13 Januari 1990, tembok ini resmi dihancurkan oleh militer Jerman Timur, dimulai di Bernauer Straße. Penghancuran tembok ini kembali diteruskan setelah Reunifikasi Jerman sampai akhirnya selesai bulan November 1991. Hanya sedikit bagian tembok dan menara tetap dipertahankan, sebagai tempat memorial.
Description: https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/f/fe/Berlin_wall_at_Potsdamer_Platz_March_2009.jpg/220px-Berlin_wall_at_Potsdamer_Platz_March_2009.jpg
Jatuhnya Tembok Berlin merupakan awal dari Reunifikasi Jerman, yang ditandatangani tanggal 3 Oktober 1990.

No comments:

Post a Comment