MAKALAH
SEJARAH PEMINATAN
TEMBOK BERLIN
SEBAGAI SIMBOL PERANG DINGIN YANG PALING
TERKENAL
NAMA :
NENSI MIRA AGUSTIN
NO :
06
KELAS :
XII IPS 2
TEMBOK
BERLIN
Tembok Berlin adalah
sebuah tembok pembatas terbuat dari beton yang dibangun oleh Republik
Demokratik Jerman (Jerman Timur) yang memisahkan Berlin Barat dan Berlin Timur
serta daerah Jerman Timur lainnya sehingga membuat Berlin Barat sebuah enklave.
Tembok ini mulai dibangun pada tanggal 13 Agustus 1961. Tembok pembatas ini
juga dibarengi dengan pendirian menara penjagayang dibangun sepanjang tembik
ini, juga pendirian sebuah daerah terlarang, yang diisi dengan ranjau anti
kendaraan. Blok Timur menyatakan bahwa tembok ini dibangun untuk melindungi
para warganya dari elemen elemen fasis yang dapat memicu gerakan gerakan
besar,sehingga mereka dapat membentuk pemerintahan komunis di Jerman Timur.
Meski begitu, dalam prakteknya, ternyata tembok ini digunakan untuk mencegah
semakin besar larinya penduduk Berlin Timur kewilayah Berlin Barat, yang berada
dalam wilayah Jerman Barat.
LATAR
BELAKANG
JERMAN PASCA PERANG
DUNIA II
Setelah berakhirnya
perang dunia II di Eropa, yang tersisa dari bagian barat perbatasan Oder-Noisse
dibagi menjadi 4 wilayah pendudukan (akibat perjanjian postdam), masing masing
wilayah itu dikuasai oleh Amerika Serikat, Britania Raya, Prancis dan Uni
Soviet. Ibu kota Berlin, sebagai pusat kontrol, juga dibagi bagi menjadi 4
wilayah meskipun kota ini sendiri tgerletak jauh di dalam kekuasaan
Soviet.selama kurang lebih 2 tahun, ada perubahan politik diantaraSoviet dan
anggota sekutu lainnya.hal ini terjadi karena Soviet menolak setuju untuk
rencana rekonstruksi kembali jerman pasca perang, Inggris, Prancis, Amerika
Serikat, dan negara negara Beneluks kemudian bertemu untuk menggabungkan
kawasan kawasan non Soviet menjadi satu kawasan untuk di rekonstruksi dan
menyetujui perluasan dari Marshall Plan.
BLOK TIMUR DAN BLOKADE BERLIN
Setelah berakhirnya Perang Dunia II,
Pemimpin Uni Soviet Joseph
Stalin mengepalai gabungan beberapa
negara yang tergabung dalam Blok Timur, antara lain Polandia,Hungaria,
dan Cekoslowakia,termasuk
dengan wilayah Jerman yang dikuasai Soviet. Di awal tahun 1945, Stalin
mengungkapkan pada pemimpin komunis Jerman untuk menyingkirkan Inggris dari
zona okupasinya, ditambah Amerika Serikat yang akan menarik pasukannya dalam
satu atau 2 tahun, sehingga kemudian nantinya tidak ada halangan bagi
terbentuknya negara komunis Jerman yang bersatu.
Tugas utama untuk menjalankan partai
komunis di kawasan Soviet adalah menjalankan perintah Soviet ke
penguasa-penguasa administratif, yang nanti hasilnya akan terlihat dari
kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan kawasan tersebut. Maka,
industri-industri dan banyak properti di Jerman Timur pun segera
dinasionalisasi. Proses politik yang kontras terjadi di wilayah Jerman
Barat yang dikuasai oleh Inggris, Perancis, dan Amerika Serikat, dimana
presiden dan perdana menterinya dipilih oleh parlemen. Jika pernyataan atau
keputusan akhir yang dilaporkan tidak sesuai dengan semestinya, maka orang yang
menjalankan misi ini bisa dipenjara, disiksa, bahkan dibunuh.
Pada tahun 1948, karena tidak adanya
kesepakatan mengenai rekontruksi ulang dan mata uang baru Jerman, Stalin
mengemukakan Blokade Berlin untuk
mencegah masuknya makanan, material-material, dan berbagai kebutuhan lainnya
ke Berlin Barat. Amerika
Serikat, Inggris, Perancis, Kanada, Australia, Selandia Baru, dan beberapa
negara lainnya segera mengirimkan bantuan pangan dan pasokan lainnya ke Berlin
yang dinamakan "Pengangkutan Berlin". Soviet kemudian menebarkan kampanye publik yang
isinya mengkritisi kebijakan barat. Komunis juga mencoba merusak pemilu 1948,
tapi akhirnya mereka mengalami kekalahan, ditambah dengan 300.000 warga
Berlin Barat yang memprotes agar bantuan internasional pada mereka tak dihambat. Bulan
Mei 1949, Stalin akhirnya membuka blokade tersebut dan memperbolehkan
pengangkutan barang-barang dan kebutuhan lainnya ke Berlin Barat.
Republik Demokratik Jerman (Jerman
Timur) dideklarasikan pada tangga 7
Oktober 1949. Dengan perjanjian rahasia, Menteri Luar Negeri Soviet menyetujui
otoritas administratif Jerman Timur, tapi bukan otonomi. Uni Soviet sendiri
tetap mempenetrasi dan mengontrol penuh militer, polisi rahasia, dan
administratif Jerman Timur.
Jerman Timur berbeda dengan Jerman
Barat (Republik Federal Jerman), yang berkembang menjadi negara kapitalis dengan budaya
Barat dengan sistem ekonomi pasar sosial("Soziale Marktwirtschaft" dalam
bahasa Jerman) dengan pemerintahan demokrasi parlementer. Pertumbuhan ekonomi
yang luar biasa pada tahun 1950-an memunculkan "keajaiban
ekonomi" ("Wirtschaftswunder"). Dengan ekonomi Jerman Barat yang terus tumbuh dan standar
hidupnya semakin baik, banyak warga Jerman Timur yang ingin pindah ke Jerman
Barat.
PEMBANGUNAN
TEMBOK
Tembok ini didirikan
pada tanggal 13 agustus 1961 oleh pemerintah komunis Jerman Timur di bawah
pimpinan Walter Ulbricht karena Berlin Barat adalah sebuah “lubang” di nergara mereka. Antara
tahun 1949 sampai tahun 1961 sudah lebih dari 2 juta penduduk Jerman Timur
melarikan diri lewat Berlin. Hal ini membuat ekonomi Jerman Timur menjadi
kedodoran, karena kebanyakan orang orang yang masih muda yang melarikan diri.
Maka secara rahasia dan tiba tiba tembok ini dibangun.
TEMBOK
BERLIN DAN PERANG DINGIN
Tembok Berlin yang
mengurung Berlin Barat dan memotong kota ini persis di tengahnya, menjadi
simbol perang dingin yang paling terkenal. Banyak pembesar barat, terutama presiden
Amerika Serikat mengunjungi tembok ini untuk mengutuknya. Presiden J.F Kennedy
pada tahun 1963 berpidato disisi tembok ini dengan kalimatnya yang bernama :
“Ich bin ein Berliner”. Lalu 20 tahun kemudian pada tahun 1983 presiden Ronald
Reagan juga juga berpidato disini dan mengutuk Uni Soviet yang disebutnya An
Evil empire, atau sebuah kerajaan kejahatan. Tetapi pada tahun 1989, pada hari
peringatan Republik Demokratis Jerman, atau Jerman Timur, pemimpin Uni Soviet,
Mikhail Gorbachev juga sempat mengunjungi tembok Berlin dan berkata pada
pemimpin Jerman Timur Erich Honecker bahwa “Barang siapa terlambat datang, akan
dihukum oleh hidup”.
PELARIAN
MELALUI TEMBOK BERLIN
Selama tembok Berlin berdiri, ada sekitar 5.000 orang
yang berhasil melarikan diri. Jumlah orang yang tewas akibat mencoba kabur,
sampai saat ini masih menjadi perdebatan. Menurut Alexandra Hildebrandt,
direktur museum pos pemeriksaan Charlie, diperkirakan jumlah orang yang tewas
adalah lebih dari 200 orang. Sebuah kelompok bersejarah di Center for
Contemporary Historical Research (ZZF) di Potsdam mengkonfirmasikan bahwa ada
136 jumlah orang tewas. Sebelumnya, yang tercatat resmi adalah 98 orang yang
dibunuh.
RUNTUHNYA
TEMBOK BERLIN
Setelah memperbolehkan celah bagi para penduduknya untuk
melewati perbatasan di musim panas, Hungaria akhirnya secara efektif
menghilangkan pembatasab fisik dinegaranya dengan Austria tanggal 19 Agustus
1989. Di bulan september, lebih dari 13.000 orang Jerman Timur kabur ke Austria
melalui Hungaria. Hal ini memnyebabkan beberapa rentetan kejadian berikutnya.
Orang Hungaria mencegah agar tidak semakin banyak orang Jerman Timur yang
menyebrang perbatasan, dan mengembalikan mereka ke Budapest. Oarng orang Jerman
Timur ini memenuhi kedutaan Jerman Barat dan menolak untuk kembali ke Jerman
timur. Pemerintah Jerman Timur menanggapi hal ini dengan menutup semua
perjalanan ke Hungaria, tapi masih memperbolehkan mereka yang mau kembali ke
Jerman timur. Pada kesempatan kali ini, otoritas Jerman Timur memperbolehkan
mereka untuk pergi, asalkan saja kereta yang mereka pakai melewati Jerman
Timur. Maka munculah demonstrasi besar besaran di Jerman Timur sendiri. Pemimpin Jerman Timur, Erich Honecker,
mengundurkan diri tanggal 18 Oktober 1989 dan digantikan oleh Egon Krenz beberapa hari kemudian. Honecker telah
memprediksi bahwa tembok itu masih akan bertahan sampai 50 atau 100 tahun lagi,
jika kondisi negara itu tidak berubah.
Protes demonstrasi pecah di seluruh Jerman Timur bulan
September 1989. Pada awalnya, para pemrotes ingin pergi ke Barat, sambil
meneriakkan “Wir wollen raus!” (“Kami mau pergi!”). tapi lalu para pemrotes
mulai berteriak “Wir bleiben hier”, (“Kami akan tetap disini”). Maka, ini
adalah awal dari apa yang disebut dengan Jerman Timur sebagai “Revolusi Damai”
di akhir 1989. Para pemrotes semakin besar di awal November. Para pemrotes
mencapai puncaknya pada tanggal 4 November, ketika hampir setengah juta orang
berkumpul di Demonstrasi Alexanderplatz. Sementara itu, para pengungsi yang
meninggalkan Jerman Timur ke Jerman Barat semakin meningkat, dan mereka
menemukan jalan baru untuk keluar dari Jerman Timur, yaitu dengan cara melalui
Hungaria via Cekoslowakia ( atau via Kedutaan Jerman Barat di Prague) yang diizinkan
oleh pemerintahan Krenz yang baru, dan dengan persetujuan dengan pemerintah
komunis Cekoslowakia. Agar keadaan tidak semakin rumit, akhirnya plitbiro yang
dipimpin oleh Krenz memperbolehkan para pengungsi untuk keluar langsung melalui
pintu perbatasan antara Jerman Timur dengan Jerman Barat, termasuk Berlin pada
tanggal 9 November 1989.
PENGHANCURAN
Tanggal ketika tembok ini mulai dihancurkan adalah 9
November 1989, tapi saat itu tembok ini tidak langsung dihancurkan saat itu
juga. Di sore itu dan beberapa sore setelahnya, orang orang datang membawa palu
godam dan sejenisnya untuk menghancurkan beberapa bagian tembok dan juga
menciptakan beberapa lubang perbatasan yang tak resmi. Orang orang ini disebut
sebagai “Mauerspechte” (pelatuk tembok)
Rezim Jerman Timur kembali mengumumkan bahwa mereka akan
membuka 10 pintu perbatasan baru termasuk di beberapa tempat bersejarah seperti
Potsdamer platz, glienicker Brukce dan Bernauer strabe. Masa dari 2 sisi
menunggu jam jam, bersorak sorai ketika buldoser menghancurkan tembok ini.
Pintu perbatasan yang baru terus dibuka sepanjang tahun 1990, termasuk di
gerbang Brandenburg tanggal 22 desember1989.
Penduduk Jerman Barat dan Berlin Barat diperbolehkan
masuk Jerman Timur tanpa visa mulai 23 Desember 1989. Sampai tanggal itu,
mereka hanya diperbolehkan masuk dengan berbagai persyaratan dan diharuskan
membuat aplikasi untuk pembuatan visa. Selain itu mereka diharuskan membayar
minimal 25 DM perharinya. Maka, sebenarnya pada tanggal 9 November dan 23
Desember ini, penduduk Jerman Timur lebih bebas dari pada Jerman Barat. Hampir
semua tembok ini telah diruntuhkan.
Pemberitaan di televisi tentang
banyaknya penduduk yang menghancurkan banyak bagian tembok tanggal 9 November
membuat banyak orang di luar negeri berpikir bahwa tembok ini akan dihancurkan
secepatnya. Sebenarnya, tembok ini tetap dijagai sampai beberapa hari kemudian,
meskipun intensitas penjagaan semakin kecil. Di bulan pertama itu,
malahan militer Jerman Timur berusaha untuk memperbaiki kembali tembok yang
dihancurkan oleh para "pelatuk tembok". Lalu, seiring berjalannya
waktu, tindakan ini dihentikan, dan para penjaga semakin toleran dengan aksi
penghancuran tembok dan perginya penduduk melalui tembok yang lubang. Tanggal
13 Januari 1990, tembok ini resmi dihancurkan oleh militer Jerman
Timur, dimulai di Bernauer Straße. Penghancuran tembok ini kembali diteruskan setelah
Reunifikasi Jerman sampai akhirnya selesai bulan November 1991. Hanya sedikit
bagian tembok dan menara tetap dipertahankan,
sebagai tempat memorial.
Jatuhnya Tembok Berlin merupakan awal dari
Reunifikasi Jerman, yang ditandatangani tanggal 3 Oktober 1990.
No comments:
Post a Comment